-( Peran Pemuda Sebagai Generasi Muda Aceh )-





Oleh : Najuasah Putra
Mahasiswa IAIN LANGSA
Pemuda pada umumnya berperan sebagai katalis atau pemicu terjadinya sebuah perubahan, dan begitu banyak juga ungkapan lain yang sering kali diungkapkan pada peran seorang pemuda. Perkataan itu tentu tidak terlepas dari catatan sejarah di seluruh belahan dunia yang memang meninggalkan jejak peran pemuda sebagai penggagas, pelaku, sekaligus pengisi laju perubahan zaman. Dalam konteks kekinian, cukup pantas  bila pemuda juga disebut sebagai “tulang punggung negara” yakni, mengemban tugas penting melanjutkan cita-cita para pendahulu sebagai perwujudan peradaban yang lebih baik, lebih cerdas, lebih berkeadilan dan berkualitas.
Dan juga potensi besar yang dimiliki pemuda begitu sangat luar biasa. Perhatikan bagaimana Presiden Republik Indonesia, Soekarno membangga-banggakan pemuda. Satu tokoh sentral proklamasi kemerdekaan negara ini menyebut: “ Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut gunung semeru dari akarnya, beri aku sepuluh pemuda, maka akan aku guncangkan dunia”. Kalimat yang telah diucapkan berpuluh-puluh tahun lalu itu menegaskan bahwa sejarah dunia telah dan akan terus dipengaruhi oleh “tangan atau gebrakan generasi muda khususnya Pemuda Aceh Tenggara”.
Tat kala bila memperhatikan sejarah, cukup banyak bangsa di dunia ini, maka fakta tak terbantahkan dengan sendirinya akan ditemukan, bahwa pemuda merupakan elemen utama yang menginspirasi perubahan peradaban. Kenyataan ini juga turut menumbuhkan kebanggaan tersendiri bagi Penulis. Perlu diingat, kebanggaan sebagai seorang pemuda tentu tidak diukur dari sebesar apa tanggung jawab yang diembannya, tetapi kebanggaan itu haruslah secara utuh dimaknai pada sejauh mana tanggung jawab yang diemban itu mampu dilaksanakan secara bertanggung jawab.
Contoh besar dari tradisi tanggung jawab kaum muda dapat disimak dari sejarah Muhammad II Al-fatih memimpin Turki Utsmaniah pada abad ke-15. Di usia yang masih terbilang muda (21 tahun), ia mampu memperbesar pengaruh kerajaannya dengan menaklukkan Konstatinopel. Di banyak catatan, Al-fatih disebut sebagai raja yang humanis. Keberhasilannya memperlebar daerah kekuasaan tidak dijadikannya sebagai pembenar bagi diri dan bala tentaranya melakukan pengrusakan, sekalipun terhadap simbol-simbol Nasrani.
Semangat yang sama juga telah dirintis oleh Sultan Iskandar Muda saat memimpin kerajaan Aceh Darussalam pada usia yang juga tergolong sangat muda (Catatan sejarah menyebutkan Iskandar Muda memimpin Aceh saat masih berusia 17 tahun). Peradaban Indonesia juga tak kalah luar biasa menuliskan pergerakan kaum muda menghalau penindasan kaum imperialis dan memimpin perjuangan kemerdekaan Republik ini.
Pada dasarnya setiap manusia di dunia ini terlahir sebagai pemimpin, baik itu memimpin diri sendiri, keluarga, hingga masyarakat, dan hal inilah yang membuat penanaman akan jiwa kepemimpinan wajib dilakukan oleh pemuda Aceh Tenggara saat ini. Akan tetapi masih banyak pemuda yang tidak dapat memanfaatkan masa muda-nya dengan baik.  tapi malah banyak pemuda, Aceh Tenggara khususnya yang sekarang  terjerat narkoba, hal ini dapat dilihat dari banyaknya kasus yang terjadi pada generasi muda antara lain kasus narkoba, kejahatan, pergaulan bebas dan lain sebagainya.
 Kaum muda masa kini perlu membiasakan diri untuk efektif dari pada hanya berwacana tanpa implementasi yang nyata, adapun kelebihan pemuda yang bersifat alami ialah seperti berfikir idealis, kritis dan juga kreatif, itulah sebuah bentuk arus perubahan yakni menuju yang lebih baik sebagaimana idealita yang ada di dalam benak para masyarakat banyak. Serta dipadukan dengan sifat semangat, dan juga didukung oleh kekuatan fisik yang masih prima, maka arus perubahan dan pembangunan daerah Aceh Tenggara pun  akan semakin besar.
Secara garis berasnya, pemuda khususnya Aceh Tenggara harus menanamkan peranan sebagai berikut :
Ø  Agen  Of  Change
Yakni sebuah peranan terhadap pemuda yang bertugas untuk mengadakan perubahan-perubahan dalam masyarakat ke arah perubahan yang lebih baik. Perubahan yang bersifat kemanusiaan.
Ø  Agent  Of  Defelopment
Yakni sebuah peranan terhadap pemuda yang bertugas untuk melancarkan atau melaksanakan pembangunan di segala bidang, baik bersifat fisik maupun non-fisik.
Ø  Agent Of  Modernization
Yakni sebuah peranan terhadap  pemuda yang bertindak dan bertugas sebagai pelopor dalam pembaharuan. Maksudnya pemuda-pemuda dapat memilih mana yang perlu diubah dan mana yang masih tetap di pertahankan.
            Kita sebagai pemuda harus bisa memiliki suatu keahlian dan pola pikir yang dapat membuat kita menjadi Generasi Muda yang cerdas, kreatif, dan inovatif dalam melalukan perubahan untuk mencapai sebuah kemajuan. Peranan pemuda juga tentunya masih sangat di perlukan untuk regenerasi dalam mewujudkan dan membangun Aceh menjadi lebih baik lagi kedepannya.
            Dan juga seorang pemuda dapat membuat organisasi yang bergerak dalam bidang-bidang yang di inginkan oleh pemuda lain, membekalkan para pemuda agar potensinya berkembang, dengan keadaan demikian maka terwujud pemuda – pemuda yang bergerak. Dalam melakukan pembinaan dan pengembangan generasi muda di tujukan pada pembangunan yang memiliki kreatifitas antara ketiga unsur orientasi hidupnya yaitu orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Maha Esa, orientasi dalam dirinya sendiri, orientasi keluar hidup di lingkungan.
            Tidak diragukan lagi bahwa para pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat, karena jika mereka adalah para pemuda yang baik dan terdidik dengan adab-adab Islam maka merekalah yang akan menyebarkan dan mendakwahkan kebaikan Islam serta menjadi pemimpin kedepannya, inilah yang akan mengantarkan mereka kepada kebaikan dunia dan akhirat. Hal ini di kerenakan Allah Subhanahu Wa Ta`ala telah memberikan kepada mereka kekuatan badan dan kecemerlangan pemikiran untuk dapat melaksanakan semua hal tersebut.
            Di era modern, kini tantangan yang dihadapi generasi muda jauh lebih banyak di bandingkan dengan generasi sebelumnya, akan tetapi untuk itu pengamalan terhadap nilai-nilai Pancasila juga sangatlah penting, selain sebagai landasan dalam beraktifitas. Pengamalan ini dapat berjalan dengan baik jika ada komitmen dalam diri generasi muda sekarang, hal ini menjadi penting di era modern saat ini. Sebagian besar generasi muda Indonesia sejatinya masih memiliki hati yang murni dan kemauan yang kuat untuk memperjuangkan bangsa Indonesia ke depannya. Semoga para generasi muda indonesia tidak di tidurkan dengan segala kemegahan era modern ini, generasi muda harus bisa bertanggung jawab dalam melakukan pembangunan di masa yang akan datang.  Pemuda Aceh harus bangkit, kita buktikan kepada dunia bahwa generasi muda Aceh mampu membangun Aceh lebih gemilang. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

4 Alasan dalam Pembaharuan Hukum Pidana di Indonesia

Kepemimpinan Dalam Islam

Hentikan Foto Pra-Wedding