Agama dan Lingkungan dalam Konsep Fiqih Al-Biah
Agama
adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan
pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari
kehidupan. Agama merupakan salah satu bentuk perilaku manusia yang telah
terlembaga berdasarkan nilai dan norma tertentu. Praktik agama juga dapat
mencakup ritual, khotbah, peringatan atau pemujaan tuhan, dewa atau dewi,
pengorbanan, festival, pesta, trance, inisiasi, jasa penguburan, layanan
pernikahan, meditasi, doa, musik, seni, tari, dan agama juga mengandung mitologi.
Émile
Durkheim juga mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang
terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci.
Agama sebagai seperangkat aturan dan peraturan yang mengatur hubungan manusia
dengan dunia gaib, khususnya dengan Tuhannya, mengatur hubungan manusia dengan
manusia lainnya, dan mengatur hubungan manusia dengan lingkungannya. Secara
khusus, agama didefinisikan sebagai suatu sistem keyakinan yang dianut dan
tindakan-tindakan yang diwujudkan oleh suatu kelompok atau masyarakat dalam
menginterpretasi dan memberi tanggapan terhadap apa yang dirasakan dan diyakini
sebagai yang gaib dan suci.
Bagi
para penganutnya, agama berisikan ajaran-ajaran mengenai kebenaran tertinggi
dan mutlak tentang eksistensi manusia dan petunjuk-petunjuk untuk hidup selamat
di dunia dan di akhirat. Karena itu pula agama dapat menjadi bagian dan inti
dari sistem-sistem nilai yang ada dalam kebudayaan dari masyarakat yang
bersangkutan, dan menjadi pendorong serta pengontrol bagi tindakan-tindakan
para anggota masyarakat tersebut untuk tetap berjalan sesuai dengan nilai-nilai
kebudayaan dan ajaran-ajaran agamanya.
B. Pengertian
Lingkungan Hidup
Lingkungan adalah sesuatu yang ada disekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan
kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan
mempunyai arti penting bagi manusia, dengan lingkungan fisik manusia dapat
menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan materilnya, dengan lingkungan biologi
manusia dapat memenuhi kebutuhan jasmaninya, dan dengan lingkungan sosial
manusia dapat memenuhi kebutuhan spiritualnya. Lingkungan dipandang sebagai
tempat beradanya manusia dalam melakukan segala aktivitas kesehariannya.
Lingkungan
hidup merupakan suatu upaya penggalian pengetahuan tentang bagaimana alam ini
bekerja. Artinya adalah bagaimana manusia mempengaruhi lingkungan dan
menyelesaikan masalah lingkungan yang sedang dihadapi manusia untuk menuju
masyarakat yang berkelanjutan. Agar dapat bertahan hidup, semua mahkluk hidup
harus cukup mendapatkan makanan, udara bersih, air bersih dan perlindungan yang
dibutuhkan sebagai kebutuhan dasarnya. Lingkungan hidup adalah jumlah semua
benda yang hidup dan tidak hidup serta kondisi yang ada dalam ruang yang kita
tempati. Manusia di sekitar kita adalah bagian dari lingkungan hidup kita
masing-masing. Oleh karena itu, kelakuan manusia merupakan unsur lingkungan
hidup kita. Lingkungan hidup menyediakan kebutuhan-kebutuhan hidup manusia.
Lingkungan hidup menyediakan kebutuhan-kebutuhan hidup manusia. Begitupun
sebaliknya, kehidupan manusia sangat tergantung pada tersedianya sumber daya
alam yang memadai dalam lingkungan hidup.
Antara
manusia dengan lingkungan hidupnya terdapat hubungan timbal balik, di mana
manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya dan sebaliknya, manusia dipengaruhi
oleh lingkungan hidupnya. Manusia ada di dalam lingkungan hidupnya dan ia tidak
dapat terpisahkan daripadanya. Eksistensinya terjadi sebagian karena
sifat-sifat keturunannya dan sebagian lagi karena lingkungan hidupnya.
Interaksi antara dirinya dengan lingkungan hidupnya telah terbentuk seperti ia
di dalamnya. Demikianlah pula dengan lingkungan hidup terbentuk oleh adanya
interaksi antara lingkungan hidup dengan manusia.
Antara
manusia dengan lingkungan hidupnya terdapat hubungan yang dinamis. Perubahan
dalam lingkungan hidup akan menyebabkan perubahan dalam kelakuan manusia untuk
menyesuaikan diri dengan kondisi yang baru. Perubahan dalam kelakuan manusia
ini selanjutnya akan menyebabkan pula perubahan dalam lingkungan hidup. Dengan
adanya hubungan dinamis-sirkuler antara manusia dan lingkungan hidupnya, dapat
dikatakan hanya dalam lingkungan hidup yang baik, manusia dapat berkembang
secara maksimal, dan hanya dengan manusia yang baik lingkungan hidup dapat
berkembang ke arah yang optimal.
Lingkungan hidup yang memiliki konsep yang sangat erat hubungannya dengan
konsep kualitas hidup. Suatu lingkungan hidup yang dapat mendukung kualitas
hidup yang baik, dikatakan mempunyai kualitas yang baik pula pada
lingkungannya. Konsep kualitas hidup adalah derajat terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia. Makin baik kebutuhan dasar itu dapat dipenuhi oleh lingkungan
hidup, makin tinggi pula kualitas lingkungan hidup itu. Perbincangan lingkungan
hidup dewasa ini adalah pencemaran oleh industri, pestisida, alat transportasi,
erosi, banjir dan kekeringan. Karena masalah-masalah tersebut banyak menganggap
bahwa tindakan manusia telah merusak lingkungan hidup, sedangkan segala yang
alamiah merupakan lingkungan hidup yang baik. Apabila kita melihat kualitas
lingkungan hidup dari kebutuhan dasar, maka anggapan tersebut tidaklah benar.
Selain
itu, sumber daya alam juga berpengaruh terhadap terbentuknya kualitas
lingkungan hidup. Beberapa jenis sumberdaya alam mempunyai peranan yang sangat
vital dalam menentukan kualitas lingkungan hidup. Sumber daya alam itu adalah
sumberdaya alam hayati, hewan, tumbuhan, tanah, air, udara dan energi. Sumber
daya alam hayati dan hewani mempunyai peranan yang sangat vital dalam kehidupan
kita sebagai sumber makanan, obat-obatan. Mereka juga berperan untuk menjaga
keseimbangan ekologi lingkungan hidup kita. Antara lain, daur ulang materi.
Peranan lain yang sangat penting adalah terdapatnya sifat-sifat keturunan yang
sewaktu-waktu dapat kita gunakan. Sumber daya tanah dan air juga sangat vital
bagi manusia. Bagi negara agraris, tanah yang subur merupakan faktor utama yang
menentukan kualitas lingkungan hidup. Air diperlukan untuk proses hidup dalam
tubuh. Oleh karena itu air diperlukan dan kuantitas dan kualitas yang memadai
dan pada waktu yang tepat. Baik kebanyakan maupun kekurangan air juga akan
menimbulkan masalah.
Udara
merupakan mesin kehidupan bagi manusia. Akan tetapi karena udara terdapat dalam
jumlah yang berlebihan juga berbahaya. Namun, udara yang banyak itu bukanlah
tidak terbatas. Hal ini baru disadari ketika terjadi polusi (pencemaran udara)
yang berat. Akan tetapi karena efek pencemaran tersebut tidak langsung
mematikan, sebagian orang belum menyadari bahwa kualitas lingkungan hidup telah
merosot dan orang pun belumlah mengambil tindakan yang nyata. Karena itu
dikhawatirkan pencemaran udara akan semakin meningkat dan meluas dengan semakin
cepatnya proses industrialisasi dan semakin banyaknya kendaraan bermotor yang
menyebabkan polusi yang berbahaya bagi manusia.
C. Persoalan
Lingkungan Hidup
Persoalan
lingkungan hidup adalah persoalan global dan bersifat universal, sebab
berbicara tentang lingkungan hidup, berarti berbicara tentang persoalan yang
dihadapi seluruh umat manusia. Persoalan lingkungan dimulai ketika manusia
mulai merasakan dampaknya yang semakin meluas yakni terlihat pada banyaknya
bencana. Persoalan lingkungan hidup pada umumnya disebabkan oleh dua hal.
Pertama, karena kejadian alam sebagai peristiwa yang harus terjadi sebagai
proses dinamika alam itu sendiri. Kedua, karena ulah dan perbuatan tangan
manusia sendiri, akibatnya alam murka dan terjadilah bencana. Dalam kondisi
seperti ini, lingkungan hidup perlu diatur dan dikelola dengan baik sehingga dapat
memberikan manfaat yang optimal, mencukupi kebutuhan generasi saat ini tanpa
harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan kehidupan generasi yang
akan datang. Kedua bentuk kejadian di atas, mengakibatkan ketidakseimbangan
pada ekosistem dan ketidaknyamanan kehidupan makhluk hidup baik manusia, flora
maupun fauna. Ketidakseimbangan dan ketidaknyamanan tersebut dapat dikatakan
sebagai bencana atau kerusakan lingkungan hidup, yang bentuk-bentuknya berupa
pencemaran air, pencemaran tanah, krisis keanekaragaman hayati (biological
diversity), kerusakan hutan, kekeringan dan krisis air bersih, pertambangan dan
kerusakan lingkungan, pencemaran udara, banjir lumpur dan sebagainya.
D. Agama
dan Perilaku Masyarakat dalam Menjaga Lingkungan
Pembahasan
tentang lingkungan hidup pada intinya adalah membahas bagaimana kita sebagai
manusia berinteraksi dan bersikap bersahabat dengan alam, hewan, tumbuhan dan
lautan. Lingkungan yang serendah-rendahnya yang harus kita perhatikan adalah
kebersihan diri, rumah dan lingkungan menjadi tanggung jawab bersama. Namun
selama ini, hanya sedikit dari masyarakat yang menghiraukan lingkungan umum
seperti tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan kembali sarana umum
setelah dipakai. Hanya sedikit yang peduli terhadap lingkungan sehingga rasa
memiliki kebersamaan belum ada.
Lingkungan
hidup mencakup cakupan yang luas, yang memiliki manfaat dalam jangka panjang
serta pengaruhnya terhadap kelangsungan hidup manusia. Lingkungan hidup terdiri
dari air, tanah dan udara. Oleh karena itu dilakukan program penanaman pohon
(seperti; “one man on three, sejuta pohon), dan larangan menebang pohon. Adapun
yang dimaksud kesadaran hidup adalah upaya untuk menumbuhkan kesadaran agar
tidak hanya tahu tentang sampah, pencemaran, penghijauan dan perlindungan satwa
langka, tetapi lebih dari pada itu semua, membangkitkan kesadaran lingkungan
manusia khususnya pemuda masa kini. Karena pada dasarnya penyebab kesadaran
lingkungan dalam masyarakat adalah etika lingkungan. Etika lingkungan yang sampai
sekarang berlaku adalah etika lingkungan yang didasarkan kepada sistem nilai
yang menduduki manusia bukan bagian dari alam, tetapi manusia sebagai penakluk
dan pengatur alam. Kegiatan manusia sadar lingkungan perlu ditingkatkan.
Masalah utama yang menonjol adalah hubungan antar manusia dalam mencari kehidupan
maupun dalam meneruskan keturunannya, dapat menimbulkan masalah kelestariannya
sumber daya yaitu kerusakan yang timbul akibat ulah manusia itu sendiri. Jika
manusia hidup dalam lingkungan yang rusak maka manusia pula yang menjadi
celaka. Keberhasilan dan kelestarian ligkungan sangat berpengaruh pada tingkat
kepedulian serta perhatian warga masyarakat. Karena lingkungan merupakan
tanggung jawab manusia dalam hal menjaga dan mengembangkannya. Alam memiliki
potensi dan sumber daya yang melimpah untuk dinikmati oleh manusia seutuhnya.
Namun, dalam pengurasannya alam memiliki keterbatasan dan harus dilindungi.
Lingkungan dalam hal kebersihan juga merupakan atas kendali manusia. Lingkungan
yang bersih dan asri akan tercipta berdasarkan tingginya tingkat kesadaran di
kalangan masyarakat bahwa lingkungan memberikan kontribusi yang cukup berarti
bagi masyarakat.
Seharunya
umat islam menjaga lingkungannya sesuai dengan firman Allah SWT :
Dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di muka bumi sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepadanya
rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya
rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”(
QS Al-Araf: 56 ).
Komentar
Posting Komentar